Minggu, 17 Oktober 2010

Mengenal Orang Prancis si Asterix

Prancis... oh Prancis, sudah lumayan lama juga saya ada di tempat Napoleon Bonaparte dibesarkan ini. Walau belum genap satu tahun tapi sudah cukup memberikan kesan. Sayangnya, sekian lama berada di sini, ini baru lah tulisan kedua yang saya tulis tentang Prancis di blog ini. Kalau bukan karena tuntutat profesi pekerjaan untuk meningkatkan level pendidikan, tentulah saya tidak berada di sini. Huah... banyak unek-unek yang ingin ditumpahkan. Ada yang menyenangkan, tapi banyak juga yang tidak mengenakkan.

Hmmm... Baiklah, kita mulai saja ceritanya. Pertama mari kita bercerita tentang orang Prancis. Masalah paling besar yang saya alami adalah beradaptasi dengan orang-orang di sekitar. Kenyataannya, mereka (orang Prancis) diibaratkan "bukan ikan dan bukan juga burung", bukan Latin ataupun Anglo-Saxon. Maksudnya? Yah intinya mereka merupakan perpaduan dari banyak budaya. Dari bangsa Latin mereka mewarisi keromantisan, sebagian ciri wajah, agama, kecintaan akan intrik, serta kecenderungan untuk korupsi dan melanggar hukum. Dari bangsa Anglo-Saxon mereka mewarisi sebagian ciri wajah, sebagian besar budaya, dan kepandaian berdagang yang sayangnya dihambat oleh naluri untuk memperdebatkan segala hal.

Pernah nonton film Asterix and Obelix kan? Baik yang kartun ataupun yang drama sama saja. Kalau kita coba perhatikan, karakter Asterix itu sama persis dengan orang Prancis kebanyakan! Kemiripan dengan kelucuan Asterix si Orang Galia dan temannya Obelix tidak hanya bersifat sementara dan direka-reka; orang Prancis malah sangat mencintai tokoh kartun yang sangat mencerminkan sifat mereka dulu dan sekarang ini.

Orang Prancis sangat yakin akan sebuah ungkapan "L'exception francaise", artinya pengecualian orang Prancis dalam politik dan budaya. Mereka sungguh-sungguh percaya bahwa mereka memiliki sesuatu yang diajarkan kepada dunia, tanpa harus belajar apa pun. Kira-kira sifat apa yang paling pantas disandang mereka dari sikap tersebut di atas? Ya... tentu saja sombong! Orang Prancis sering sekali menunjukkan sikap sombong yang bisa membuat jengkel orang asing (saya salah satunya).

Orang Prancis juga malas belajar Bahasa Inggris. Awalnya saya kira alasannya karena jiwa nasionalisme yang begitu tinggi. Tapi setelah diamati lebih dalam, ternyata alasannya bukan hanya sekedar itu. Bermula dari perasaan "dijadikan korban" dan serangan terus-menerus dari negara-negara berbahasa Inggris dengan bahasa mereka yang mendunia. Orang Prancis merasa berhak mengeluh bahwa bahasa Inggris terlalu dominan sebagai bahasa dunia. Tapi mereka juga tidak menyampaikan argumen yang meyakinkan bahwa bahasa Prancis layak menggantikan dominansi bahasa Inggris.

Mungkin perlu kita ketahui juga alasan mengapa kira-kira mereka bersikap sombong terhadap orang asing. Hal ini sebenarnya dikarenakan rasa takut mereka terhadap orang-orang asing yang ada di Prancis. Orang Prancis itu perfeksionis, mereka sangat jaim dan tidak mau bertindak bodoh di hadapan orang asing. Saya pernah baca sebuah polling di surat kabar Prancis tentang pendapat mereka tentang perbandingan jumlah orang Prancis dan orang asing di negaranya. Ternyata 60 % penduduk Prancis menganggap jumlah orang asing di Prancis terlalu banyak, sedangkan 40 % nya menganggap dirinya sedikit rasialis.

Nah, jelas kan, kalau mereka juga bersikap rasialis. Bagaimana kita bisa mengajak mentalitas seperti itu untuk berpikir logis? Jawabannya: Kita tidak bisa. Kita harus menghadapi orang Prancis dengan tenang, mempertimbangkannya dengan saksama, dan mencoba lebih peka. Orang Prancis butuh waktu yang sangat lama untuk mengenal dan menerima pendatang baru, baik sesama Prancis ataupun orang asing.

Mencari orang "biasa" di Prancis sama tidak mudahnya dengan di negara lain. Mereka umumnya bersifat kolot dan meyakini kuat nilai-nilai "tradisional" keluarga, rumah, dan negara makmur yang melindungi serta murah hati pada rakyatnya. Orang Prancis biasanya sangat tertutup dan tidak ingin mengungkapkan diri melebihi yang diperlukan. Kehidupan pribadi adalah kehidupan pribadi, dan gaya hidup serta hubungan tidak dipandang sebagai topik diskusi umum.

Orang Prancis sangat individualis. Mereka menghindari aktivitas organisasi dan hanya sibuk memikirkan urusan pribadi. Orang Prancis menyebut prinsip ini dengan "Chacun pour soi, atau versi yang lebih populer disebut Chacun defend son bifteck", yang terjemahan bebasnya "setiap orang memikirkan dirinya sendiri". Sisi negatif sifat orang Prancis yang sering mengejutkan orang asing adalah sikap mereka yang tidak toleran, khususnya terhadap metode atau cara berpikir non-Prancis. Patriotisme mereka sulit sekali dibedakan dengan sikap membenci non-Prancis, sikap merendahkan orang asing.
Mengkritik dan mengeluh merupakan hobi tingkat nasional, dan mereka mahir menghakimi peristiwa yang sudah terjadi.

Tapi sebenarnya di balik sifat negatif mereka, banyak juga sifat positifnya. Semangat orang Prancis dalam memperjuangkan gagasannya patut diacungi jempol. Bakat hebat yang mendadak muncul entah dari mana dalam bidang bisnis, olahraga, ataupun seni, membuat orang Prancis dikagumi dan disenangi. Meskipun adakalanya sikap individualis menjadi kekurangan terbesar mereka, difat ini juga menjadi kelebihan terbesar mereka dalam memberikan warna Prancis sejati di tengah standardisasi yang semakin menguat dalam Uni Eropa. Kesimpulannya, meskipun orang Prancis terkesan sombong, mereka sebenarnya menyambut baik orang asing yang berusaha berbicara kepada mereka dalam Bahasa Prancis dan berusaha memahami budaya Prancis.

14 komentar:

  1. aku belum pernah nonton kak..


    pernah baca si,lupa. ada orang nanya eiffel tapi dikasih taunya asal2an. kk bkan si? lupa :D

    BalasHapus
  2. baca apa chan? komik asterix apa tulisan orang ttg asterix?

    BalasHapus
  3. iya rifi, kebanyakan kayak gitu. walau gak semua sih... ;)

    BalasHapus
  4. duaduanya belum pernah
    tapi pernah denger asterix
    pas baca buku apaa gitu,,seri tokoh dunia

    BalasHapus
  5. kalo gak salah pernah ada filmnya jg kan, chan? yg asterix and obelix. kalo penasaran beli aja dvd bajakannya murah.. hahaha... yah lucu sih, tp terkadang congkak dan sotoy... :D

    BalasHapus
  6. aku kemarenan bingung kemana2 nyari jalan hotelku,dah nanya kesana kesini sampe malu bolak balik jauh. pas dah hampir putus asa, ada ibu2 khas prancis bgt. aku tanya ke dia dan dia mengeluarkan senjatanya, segepok kecil map, pdhl dia keliatan abis belanja sayuran. baik bangeeetss, ramah spt org prncis tradisional kali..

    BalasHapus
  7. wah... lagi di prancis jg mbak? di mana nya?

    BalasHapus
  8. seperti itu yaa.. *jadi takut*

    tapi, saya tetap bercita-cita untuk ke Perancis..

    makasih banyak ceritanya.. :)

    klo eiffel disana,, apa tiap hari rame terus..?
    *pertanyaan nggak penting bgt*

    BalasHapus
  9. Mengkritik dan mengeluh merupakan hobi tingkat nasional, dan mereka mahir menghakimi peristiwa yang sudah terjadi.

    mantap

    BalasHapus
  10. Aku juga sudah cukup lama kuliah disana hampir 2 tahun ini ya memang sikapnya tidak jauh dari yang dikatakan adminya... selain sombong mereka gengsian abis... ya memang fhasionable banget sihh mau musim panaspun gak jarang pakek shyal.. terkadang betenya kalau mereka udah menyanjung diri sendiri itu hampir seharian dengerin cerita mereka... tp keren bgt dehh tulisan'a jjayo

    BalasHapus
  11. Aku juga sudah cukup lama kuliah disana hampir 2 tahun ini ya memang sikapnya tidak jauh dari yang dikatakan adminya... selain sombong mereka gengsian abis... ya memang fhasionable banget sihh mau musim panaspun gak jarang pakek shyal.. terkadang betenya kalau mereka udah menyanjung diri sendiri itu hampir seharian dengerin cerita mereka... tp keren bgt dehh tulisan'a jjayo

    BalasHapus
  12. well i'm lucky that i have a boyfriend from France who really kind and nice.

    BalasHapus
  13. Yupz aku setuju dg tulisannya,aku jg merasakan Hal yg sma d tempat krja g mudah untk berinteraksi dg mereka,mereka terbiasa ngobrol dalam groupnya and kita d anggap g ada pdahal tiap hari kita ada dlm satu ruangan tapi mereka seperti membuat jarak dg orang asing

    BalasHapus